Otorita IKN Dorong Ekowisata Berbasis Komunitas untuk Pemberdayaan Masyarakat Lokal Kalimantan Timur

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:54:47 WIB
Otorita IKN Dorong Ekowisata Berbasis Komunitas untuk Pemberdayaan Masyarakat Lokal Kalimantan Timur

JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga menekankan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan ekowisata. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga lokal sekaligus menjaga kelestarian alam dan budaya di Kalimantan Timur.

Otorita IKN kini mengembangkan ekowisata berbasis komunitas di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Program ini menjadi salah satu strategi Otorita untuk memadukan kemajuan pembangunan dengan keberlanjutan lingkungan.

Muhsin Palinrungi, Direktur Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Otorita IKN, menekankan bahwa pengembangan ekowisata berbasis komunitas memiliki tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Ia menyebut hal ini sebagai komitmen IKN dalam membangun kota hutan yang harmonis antara alam, budaya, dan ekonomi masyarakat.

Pengembangan ekowisata tersebut juga menjadi bagian dari strategi Otorita IKN dalam memberdayakan masyarakat adat. Pendekatan ini memastikan masyarakat setempat memiliki peran utama dalam pengelolaan destinasi wisata.

Authentic Hiking Gunung Parung Jadi Produk Unggulan

Salah satu inisiatif utama adalah Paket Wisata Authentic Hiking Gunung Parung. Program ini merupakan bagian dari proyek strategis bertajuk The Living Museum Story: Voices of The Forest yang memadukan pengalaman alam dan budaya.

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Parung, Kecamatan Sepaku, menjadi pelaku utama pengembangan ekowisata berbasis budaya dan kearifan lokal. Mereka bertanggung jawab mengelola jalur hiking sekaligus mengedukasi pengunjung tentang nilai budaya masyarakat setempat.

Paket Authentic Hiking Gunung Parung menawarkan pengalaman pendakian autentik di kawasan Hutan Adat Suku Balik Sepaku. Aktivitas ini dikurasi secara imersif agar wisatawan dapat menikmati keindahan alam sekaligus memahami kearifan lokal.

Selain hiking, wisatawan diajak melakukan kegiatan bermakna seperti penanaman pohon. Kegiatan ini menjadi simbol komitmen terhadap pelestarian lingkungan sekaligus penguatan identitas budaya masyarakat.

Produk wisata ini menjadi ekowisata unggulan yang berdampak langsung pada kapasitas sumber daya manusia lokal. Selain itu, paket ini menciptakan peluang ekonomi baru dan memperkuat peran masyarakat adat dalam pengelolaan destinasi wisata berkelanjutan.

Kunjungan wisata ke Gunung Parung juga difokuskan pada integrasi daya tarik wisata alam dan budaya. Konsep ini selaras dengan ide living museum, di mana pengunjung belajar langsung dari interaksi dengan masyarakat lokal dan alam.

Integrasi Museum Kehidupan dan Penguatan Komunitas

Otorita IKN menargetkan kegiatan ini sebagai percontohan Museum Kehidupan bagi masyarakat adat. Konsep ini dirancang agar ekowisata inklusif dan berkelanjutan, memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang nyata.

Pengembangan Museum Kehidupan ini menekankan kolaborasi antara masyarakat lokal, pemerintah, dan pihak terkait lainnya. Tujuannya agar pengelolaan wisata tidak hanya berfokus pada profit, tetapi juga pelestarian budaya dan ekosistem.

Pokdarwis Gunung Parung berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan ekosistem alam di kawasan itu. Peran mereka juga mencakup pengawasan terhadap pelestarian nilai budaya dan kearifan lokal.

Muhsin Palinrungi menekankan bahwa partisipasi aktif komunitas lokal menjadi kunci keberhasilan ekowisata di IKN. Tanpa peran masyarakat adat, keberlanjutan destinasi wisata berbasiskan komunitas akan sulit tercapai.

Pengembangan ekowisata berbasis komunitas ini menjadi contoh integrasi pembangunan dengan pelestarian lingkungan. Strategi ini memungkinkan masyarakat memperoleh manfaat ekonomi sambil tetap menjaga identitas budaya.

Paket wisata yang ditawarkan juga mendorong keterlibatan langsung pengunjung. Aktivitas seperti penanaman pohon, edukasi budaya, dan interaksi dengan komunitas lokal memperkuat pengalaman wisata yang bermakna.

Otorita IKN berharap program ini dapat menjadi model bagi pengembangan ekowisata di daerah lain. Konsep berbasis komunitas terbukti mampu meningkatkan kapasitas masyarakat dan mendorong inovasi lokal.

Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Lokal

Peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal menjadi fokus utama pengembangan ekowisata. Dengan adanya paket wisata ini, masyarakat dapat mengakses peluang ekonomi yang sebelumnya terbatas.

Ekowisata berbasis komunitas juga memperkuat kapasitas sumber daya manusia lokal. Masyarakat dilibatkan dalam manajemen wisata, pemanduan, dan edukasi lingkungan, sehingga kompetensi mereka meningkat secara signifikan.

Program ini juga memperluas peluang bagi sektor ekonomi kreatif. Masyarakat dapat menjual produk lokal, kerajinan tangan, dan makanan khas, sehingga manfaat ekonomi merata di komunitas.

Selain manfaat ekonomi, ekowisata membantu penguatan identitas budaya. Pengunjung belajar langsung tentang nilai, tradisi, dan sejarah masyarakat adat yang tinggal di sekitar IKN.

Dengan strategi ini, Otorita IKN ingin membangun kota yang ramah lingkungan sekaligus inklusif bagi masyarakat lokal. Pendekatan berbasis komunitas menjadi kunci keberlanjutan pembangunan jangka panjang.

Paket wisata Gunung Parung menjadi bukti nyata bahwa ekowisata bisa memberikan manfaat multifaset. Dari pelestarian alam hingga pemberdayaan ekonomi, masyarakat mendapatkan kesempatan berperan aktif.

Konsep living museum yang diterapkan menciptakan pengalaman wisata yang edukatif dan interaktif. Wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga memahami nilai sosial dan budaya yang melekat.

Otorita IKN menargetkan program ini sebagai model pengembangan ekowisata berkelanjutan. Harapannya, konsep ini akan diadopsi di seluruh wilayah IKN untuk memperkuat ekonomi lokal dan melestarikan budaya.

Partisipasi aktif masyarakat dan pengelolaan berbasis komunitas menjadi penentu keberhasilan proyek ini. Dengan dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan lain, ekowisata dapat memberikan dampak positif yang luas.

Muhsin Palinrungi menegaskan bahwa Rumah Ekowisata ini akan menjadi pusat pembelajaran dan interaksi. Semua pihak dapat belajar dari pengalaman masyarakat lokal sekaligus ikut berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

Ekowisata berbasis komunitas di IKN menekankan prinsip keberlanjutan. Alam, budaya, dan ekonomi masyarakat dipadukan secara harmonis, menciptakan model pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

Dengan berbagai langkah strategis ini, Otorita IKN memastikan pembangunan kota baru tidak meninggalkan masyarakat lokal. Justru, mereka menjadi bagian penting dalam mewujudkan IKN yang berwawasan lingkungan dan berkeadilan sosial.

Terkini