JAKARTA - Real Madrid menutup kalender pertandingan tahun 2025 dengan kemenangan 2-0 atas Sevilla di Santiago Bernabeu.
Hasil positif tersebut seharusnya menjadi penutup manis, namun sorotan justru tertuju pada Vinicius Junior yang mendapat tekanan besar dari pendukung tuan rumah.
Sejak menit awal laga Liga Spanyol itu, Vinicius sudah menerima siulan. Situasi semakin terasa ketika pelatih Xabi Alonso memutuskan menariknya keluar pada babak kedua, diiringi reaksi keras dari sebagian penonton.
Kondisi tersebut memunculkan berbagai spekulasi mengenai posisi Vinicius di Real Madrid. Apalagi, pemain berusia 25 tahun itu kemudian mengganti foto profil Instagram dengan jersey Brasil, yang langsung memicu banyak tafsir.
Tekanan publik mengiringi akhir tahun Real Madrid
Keputusan Xabi Alonso menurunkan Vinicius sebagai starter menunjukkan kepercayaan pelatih. Namun, performa sang penyerang belum mampu meredam ekspektasi tinggi publik Santiago Bernabeu.
Siulan yang terdengar sejak awal pertandingan menjadi simbol tekanan besar yang kini dihadapi Vinicius. Reaksi penonton semakin kuat saat ia berjalan keluar lapangan di babak kedua.
Momen tersebut membuat Real Madrid kembali menjadi pusat perhatian media. Banyak pihak menyoroti respons Vinicius dan bagaimana klub menyikapi situasi sensitif ini.
Tekanan publik ini bukan kali pertama dialami Vinicius. Dalam periode sebelumnya, ia juga menerima perlakuan serupa ketika Real Madrid menelan kekalahan dari Manchester City.
Vinicius memilih fokus menguatkan diri
Di tengah sorotan tajam, Real Madrid mendapat kepastian bahwa Vinicius memilih bersikap tenang. Menurut laporan AS, ia memanfaatkan jeda paruh musim untuk mengisi ulang energi secara fisik dan mental.
Vinicius diyakini memahami bahwa performa terbaiknya belum sepenuhnya muncul musim ini. Ia berniat menjadikan paruh kedua kompetisi sebagai momentum kebangkitan pribadi.
Selain target bersama klub, Vinicius juga memikirkan agenda besar di level internasional. Piala Dunia di Amerika Utara menjadi salah satu motivasi penting yang mendorongnya tetap fokus.
Meski tengah melewati periode sulit, keyakinan diri Vinicius tetap terjaga. Ia percaya kerja keras akan membawanya kembali ke level permainan terbaik.
Catatan tanpa gol menambah beban mental
Real Madrid saat ini berada dalam fase menantang karena Vinicius telah melewati 14 pertandingan tanpa mencetak gol. Catatan tersebut tentu menjadi sorotan bagi penyerang utama klub.
Tekanan statistik ini menambah beban mental yang sudah ada. Namun, Vinicius memilih untuk tidak terjebak dalam kecemasan berlebihan terkait produktivitasnya.
Kontribusi Vinicius di lapangan tidak selalu tercermin dari jumlah gol. Pergerakan, tekanan terhadap lawan, dan perannya dalam membuka ruang tetap dianggap penting oleh tim.
Kendati demikian, ekspektasi publik Bernabeu terhadap gol tetap tinggi. Situasi inilah yang membuat ketenangan Vinicius menjadi aspek krusial untuk melewati fase sulit.
Sikap klub dan pelatih tetap terjaga
Real Madrid tidak memberikan pembelaan terbuka melalui pelatih terkait insiden siulan tersebut. Xabi Alonso hanya menegaskan, “Publik adalah yang berdaulat,” saat ditanya mengenai reaksi penonton.
Pernyataan singkat itu sempat memunculkan rumor adanya ketegangan antara pelatih dan pemain. Namun, hubungan Vinicius dan Alonso dilaporkan membaik dalam beberapa pekan terakhir.
Dukungan terhadap Vinicius tetap datang dari level tertinggi klub. Presiden Florentino Perez dan jajaran manajemen yakin situasi ini akan berlalu seiring waktu.
Sinyal positif juga muncul dari ruang ganti. Rekan setim Vinicius percaya sang bintang mampu membalikkan keadaan ketika memasuki fase penting musim.
Status Vinicius sebagai runner-up Ballon d'Or 2024 masih dipandang relevan oleh Real Madrid. Pencapaian tersebut menjadi pengingat akan kualitasnya meski sedang melalui periode sulit.
Kini, Real Madrid menatap paruh kedua musim dengan harapan besar. Keteguhan sikap dan ketenangan Vinicius menjadi modal utama untuk mengembalikan versi terbaik sang penyerang.